Kerajaan Singhasari |
SejarahID.com – Kerajaan Singhasari, yang pada awalnya dikenal sebagai Kerajaan Tumapel, adalah salah satu kerajaan kuno di Indonesia yang memiliki sejarah yang kaya dan menarik. Kerajaan ini didirikan oleh Ken Angrok pada tahun 1222 dan berlangsung hingga tahun 1292. Sejarah Singhasari sangat erat kaitannya dengan beberapa tokoh dan peristiwa penting.
Letak Kerajaan Singhasari:
Lokasi sebenarnya dari Kerajaan Singhasari, awalnya dikenal sebagai Kerajaan Tumapel, diperkirakan berada di daerah Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Nama “Singhasari” menjadi lebih terkenal daripada Tumapel karena perubahan nama pusat pemerintahan yang dilakukan oleh Raja Wisnuwardhana, yang memerintah pada tahun 1253.
Daftar Raja-Raja Kerajaan Singhasari:
Daftar raja-raja Kerajaan Singhasari dapat berbeda berdasarkan sumber sejarah yang digunakan. Terdapat dua versi utama yang menggambarkan sejarah Singhasari:
Versi Pararaton:
1. Sri Ranggah Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi (1222–1247)
2. Anusapati (1247–1249)
3. Tohjaya (1249–1250)
4. Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250–1272)
5. Kertanagara (1272–1292)
Versi Kakawin Nagarakretagama:
1. Sri Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra (1222–1227)
2. Anusapati (1227–1248)
3. Wisnuwardhana (1248–1254)
4. Kertanagara (1254–1292)
Perbedaan dalam daftar raja-raja ini dapat disebabkan oleh sumber-sumber yang berbeda dan kesulitan dalam memahami sejarah yang sangat kuno. Namun, dalam kedua versi, Kertanagara adalah raja terakhir Singhasari yang memimpin hingga tahun 1292.
Prasasti Mula Malurung:
Salah satu bukti sejarah Kerajaan Singhasari adalah Prasasti Mula Malurung, sebuah lempengan tembaga yang dikeluarkan oleh Kertanegara pada tahun 1255. Prasasti ini digunakan untuk mengesahkan dua desa, Malurung dan Mula. Meskipun tidak memberikan informasi yang lengkap, prasasti ini memberikan wawasan tentang perkembangan kerajaan pada masanya.
Peninggalan Kerajaan Singhasari:
Kerajaan Singhasari meninggalkan berbagai peninggalan budaya yang dapat kita lihat hingga saat ini. Beberapa dari peninggalan tersebut termasuk:
Candi Singhasari: Candi ini terletak di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, dan merupakan tempat pemakaman bagi Raja Kertanegara. Candi ini memberikan gambaran tentang keagungan arsitektur Jawa kuno.
Candi Kidal: Candi Kidal adalah monumen lain yang merupakan tanda penghormatan terakhir bagi Raja Anusapati. Candi ini adalah salah satu contoh penting seni dan arsitektur Jawa pada zamannya.
Prasasti Mula Malurung: Prasasti ini, seperti yang disebutkan sebelumnya, adalah dokumen sejarah yang mengesahkan dua desa pada masa pemerintahan Kertanegara. Ini adalah bukti tertulis tentang administrasi kerajaan.
Kerajaan Singhasari memiliki masa kejayaan dan kejatuhannya sendiri, dan peninggalannya adalah saksi bisu dari zaman keemasannya. Sejarah ini memberi kita wawasan tentang perkembangan politik, ekonomi, sosial, dan budaya pada masa lalu. Meskipun beberapa aspek dari sejarah ini masih diperdebatkan, kita dapat merenungkan warisan yang ditinggalkan oleh kerajaan ini dan menghargainya sebagai bagian penting dari sejarah Indonesia***