Prasasti Sojomerto (Google Maps/jalan jalan) |
SejarahID.com – Kerajaan Mataram Hindu adalah salah satu kerajaan kuno yang memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Artikel ini akan mengulas secara mendalam sejarah Kerajaan Mataram Hindu, mencakup tahun berdiri, daftar raja-raja, letak geografis, dan prasasti-prasasti yang terkait.
1. Tahun Berdiri dan Letak Geografis Kerajaan Mataram Hindu
Kerajaan Mataram Hindu pertama kali muncul pada abad ke-8 Masehi di wilayah yang sekarang menjadi Jawa Tengah, Indonesia. Wilayah ini memiliki letak geografis yang strategis di tengah Pulau Jawa, dan sungai-sungai seperti Sungai Progo dan Sungai Opak memberikan sumber air yang penting bagi pertanian dan perkembangan masyarakat.
2. Daftar Raja-Raja Kerajaan Mataram Hindu
Kerajaan Mataram memiliki daftar raja-raja yang memerintah selama sejarahnya. Berikut adalah beberapa raja yang memegang peran penting dalam sejarah Kerajaan Mataram Hindu:
Sanjaya (atau Dyah Panuluh): Salah satu raja awal Kerajaan Mataram Hindu yang terkenal. Ia memainkan peran penting dalam penyebaran agama Hindu di Jawa Tengah.
Rakai Pikatan: Raja yang dikenal karena memperluas wilayah kekuasaan Mataram dan membangun candi-candi Hindu seperti Candi Plaosan.
Sultan Agung Hanyakrakusuma: Salah satu raja yang memimpin Kerajaan Mataram Hindu ke puncak kejayaannya pada abad ke-17. Ia memerintah selama tahun 1613 hingga 1645 Masehi dan merupakan salah satu tokoh yang paling terkenal dalam sejarah kerajaan ini.
3. Prasasti-prasasti Penting
Prasasti-prasasti yang ditemukan di wilayah Kerajaan Mataram Hindu adalah sumber berharga dalam memahami sejarah dan perkembangan kerajaan ini. Beberapa prasasti penting termasuk:
Prasasti Sojomerto (825 Masehi): Prasasti ini merupakan salah satu prasasti tertua yang mencatat keberadaan Kerajaan Mataram Hindu dan raja Sanjaya.
Prasasti Mantyasih (907 Masehi): Prasasti ini mencatat pemberian tanah oleh Raja Pikatan dan pengaruh agama Hindu dalam masyarakat Mataram.
Prasasti Rukam (859 Masehi): Prasasti ini mencatat pembangunan candi-candi Hindu dan kontribusi dalam penyebaran agama Hindu.
4. Perkembangan Sejarah Kerajaan Mataram Hindu
Kerajaan Mataram Hindu mengalami perkembangan yang signifikan selama masa pemerintahan raja-raja yang disebutkan di atas. Pada masa Sultan Agung, kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya dengan kebijakan-kebijakan yang cermat dan budaya yang makmur.
5. Akhir Kerajaan Mataram Hindu
Kerajaan Mataram Hindu mengalami kemunduran seiring berjalannya waktu dan konflik dengan Belanda yang terjadi pada abad ke-18. Akhirnya, pada tahun 1755, Kerajaan Mataram Hindu dibubarkan dan daerah ini jatuh ke tangan Belanda.
Kerajaan Mataram Hindu meninggalkan warisan budaya yang kaya, terutama dalam bentuk candi-candi dan prasasti-prasasti yang masih tersisa. Perkembangan agama Hindu dan penyebaran agama ini di wilayah Jawa Tengah adalah salah satu ciri khas kerajaan ini.
6. Perkembangan Agama Hindu di Kerajaan Mataram Hindu
Salah satu aspek penting dalam sejarah Kerajaan Mataram Hindu adalah penyebaran agama Hindu di Pulau Jawa. Raja Sanjaya, salah satu raja awal, dikenal karena peranannya dalam memperkenalkan dan mengembangkan agama Hindu di wilayah Mataram. Agama Hindu membawa perubahan signifikan dalam tata cara ibadah, arsitektur, dan seni di kerajaan ini. Prasasti-prasasti seperti Prasasti Sojomerto mencatat peran penting agama Hindu dalam kehidupan masyarakat Mataram.
7. Kesenian dan Budaya Mataram Hindu
Kerajaan Mataram Hindu dikenal karena kemakmuran budaya dan seni. Selama masa pemerintahan Sultan Agung, kerajaan ini mencapai puncak kejayaan dalam seni arsitektur, seni lukis, dan sastra. Peninggalan-peninggalan budaya seperti Candi Plaosan dan relief-relief batu yang indah menggambarkan kemegahan seni dan budaya Mataram pada masa itu.
8. Peran Sultan Agung Hanyakrakusuma
Sultan Agung Hanyakrakusuma adalah salah satu raja paling terkenal dalam sejarah Kerajaan Mataram Hindu. Ia memerintah selama tahun 1613 hingga 1645 Masehi dan memainkan peran penting dalam menjadikan Mataram sebagai salah satu kerajaan terkuat di Nusantara. Ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan Mataram dan membangun infrastruktur penting seperti sungai buatan untuk mendukung pertanian. Sultan Agung juga mempromosikan agama Hindu dan membangun banyak candi.
9. Konflik dengan Belanda dan Akhir Kerajaan Mataram Hindu
Kerajaan Mataram Hindu mengalami masa-masa sulit pada abad ke-18 ketika Belanda memulai upaya kolonisasi di Nusantara. Konflik dengan Belanda berujung pada keruntuhan Mataram. Pada tahun 1755, kerajaan ini dibubarkan, dan wilayahnya jatuh ke tangan Belanda. Ini menandai akhir Kerajaan Mataram Hindu yang pernah megah.
Meskipun Kerajaan Mataram Hindu telah lama berakhir, warisan budaya dan sejarahnya tetap hidup dalam bentuk candi-candi, prasasti-prasasti, seni, dan budaya Jawa Tengah. Kerajaan ini memberikan bukti konkret tentang perkembangan agama Hindu, seni, dan budaya di wilayah tersebut selama berabad-abad.
10. Peninggalan Kerajaan Mataram Hindu
Peninggalan Kerajaan Mataram Hindu, seperti Candi Plaosan, Candi Sambisari, dan Prasasti Mantyasih, adalah saksi sejarah yang masih ada hingga saat ini. Peninggalan ini adalah tujuan wisata populer dan menjadi bukti kejayaan dan pengaruh agama Hindu di masa lalu. Para arkeolog dan sejarawan terus melakukan penelitian dan ekskavasi untuk memahami lebih lanjut sejarah dan budaya Kerajaan Mataram Hindu.
Sejarah Kerajaan Mataram Hindu adalah salah satu bagian penting dalam sejarah Indonesia dan wilayah Nusantara secara keseluruhan. Kerajaan ini mencerminkan kejayaan budaya Hindu di Pulau Jawa dan merupakan bagian berharga dari warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.***