Kota Surabaya |
SejarahID.com – Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, memiliki sejarah yang kaya dan menarik untuk diexplore. Dikenal sebagai Kota Pahlawan karena peran pentingnya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, Surabaya juga memiliki banyak peninggalan bersejarah dan keberagaman budaya yang membuatnya unik.
Sejarah Kota Surabaya bermula dari pemukiman awal di daerah yang kini dikenal sebagai Ampel pada abad ke-12. Secara geografis, Surabaya memiliki keuntungan sebagai pelabuhan alami yang strategis, menjadikannya pusat perdagangan yang penting sejak masa lalu. Pada masa kolonial, Surabaya menjadi pusat perdagangan yang penting di Jawa Timur dan berkembang pesat.
Namun, Surabaya juga terkenal karena perjuangannya dalam meraih kemerdekaan. Pada tanggal 10 November 1945, ratusan pejuang Surabaya berjuang dengan gigih melawan pasukan Inggris yang mencoba merebut kembali kota ini. Peristiwa heroik ini menjadi tonggak penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Setelah kemerdekaan, Surabaya terus berkembang dan menjadi salah satu kota paling penting di Indonesia. Dalam beberapa dekade terakhir, pembangunan infrastruktur dan perkembangan ekonomi yang pesat telah memperkuat posisi Surabaya sebagai pusat bisnis di wilayah ini.
Letak Geografis Surabaya
Kota Surabaya terletak di daerah pesisir provinsi Jawa Timur, Indonesia. Secara geografis, kota ini terletak pada koordinat 7°14’04” – 7°25’44” Lintang Selatan dan 112°36’45” – 112°48’16” Bujur Timur. Terletak di ujung timur Pulau Jawa, Surabaya menjadi pintu gerbang bagi masuknya kapal-kapal dari luar negeri ke Indonesia, terutama ke pelabuhan-pelabuhan di Jawa Timur.
Luas wilayah Kota Surabaya adalah 374,78 km² dan terbagi menjadi lima wilayah kecamatan yang meliputi 154 kelurahan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2020, jumlah penduduk Kota Surabaya sebanyak 2.853.986 jiwa, menjadikannya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta.
Perkembangan Kota Surabaya Berdasarkan Letak Geografisnya
Letak geografis Kota Surabaya yang strategis membuatnya memiliki potensi untuk berkembang sebagai pusat perdagangan dan industri. Sejak zaman kolonial, kota ini telah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah, gula, kopi, dan komoditas lainnya dari wilayah Jawa Timur. Pada masa kemerdekaan, Surabaya menjadi pusat pergerakan nasional yang penting dan menjadi saksi sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah Belanda.
Dalam perkembangan modern, Kota Surabaya terus mengalami pertumbuhan yang pesat dalam hal pembangunan infrastruktur, industri, dan pariwisata. Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan berbagai upaya untuk membangun kota yang lebih maju dan modern, dengan menambahkan tempat wisata dan fasilitas publik yang memadai.
Pemukiman Awal dan Asal Usul Nama
Pertama-tama, untuk memahami sejarah Kota Surabaya, penting untuk mengetahui tentang pemukiman awal dan asal usul namanya. Dalam bahasa Jawa kuno, Surabaya berasal dari kata “sura” yang artinya hiu dan “baya” yang artinya mulut.
Maka, Surabaya berarti “mulut hiu”. Konon, nama ini diberikan karena pada masa lalu terdapat banyak hiu di muara Sungai Mas dan Sungai Keputih yang mengalir di wilayah itu.
Sebelum menjadi kota besar, Surabaya dulunya adalah sebuah desa nelayan kecil yang berlokasi di sekitar muara Sungai Mas dan Sungai Keputih. Pada abad ke-12 hingga abad ke-14, wilayah ini menjadi pusat perdagangan Jawa yang penting.
Pemukiman Awal di Surabaya | Asal Usul Nama Surabaya |
---|---|
Pada masa lalu, Surabaya adalah desa nelayan kecil yang berlokasi di sekitar muara Sungai Mas dan Sungai Keputih. | Asal usul nama Surabaya berasal dari kata “sura” yang artinya hiu dan “baya” yang artinya mulut, karena wilayah ini terkenal dengan banyaknya hiu. |
Pada abad ke-12 hingga abad ke-14, Surabaya merupakan pusat perdagangan Jawa yang penting. |
Meski demikian, asal usul nama Surabaya masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Ada yang berpendapat bahwa nama Surabaya berasal dari kata “sura ing baya” yang artinya “terdapat hiu di dalam air”.
Jejak Masa Lalu di Tugu Pahlawan
Untuk menyaksikan peninggalan sejarah tentang pemukiman awal di Kota Surabaya, pengunjung dapat mengunjungi Tugu Pahlawan. Di sini terdapat Museum Sepuluh November yang memamerkan berbagai artefak dan koleksi sejarah tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia di Surabaya.
Selain itu, di sekitar Tugu Pahlawan juga terdapat makam para pahlawan kemerdekaan Indonesia yang gugur dalam perang melawan penjajah Belanda pada tahun 1945. Tempat ini merupakan salah satu simbol penting bagi sejarah Kota Surabaya dan dapat menjadi destinasi wisata edukatif yang menarik untuk dikunjungi.
Perkembangan Kota Surabaya pada Masa Kolonial
Pada masa kolonial, Kota Surabaya mengalami perkembangan yang pesat, terutama setelah Belanda berhasil menguasai kota ini pada abad ke-18. Surabaya menjadi pusat perdagangan di Jawa Timur dan memiliki pelabuhan yang strategis. Hal ini membuat Surabaya menjadi kota yang ramai dengan aktivitas perdagangan, baik dengan wilayah Jawa Timur maupun dengan wilayah lain di Indonesia.
Tahun | Perkembangan Kota Surabaya |
---|---|
1795 | Pemerintah Hindia Belanda mendirikan kantor residen di Surabaya. |
1858 | Pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak. |
1917-1935 | Pembangunan Jembatan Merah yang menjadi ikon kota Surabaya hingga saat ini. |
Pada masa tersebut, industri gula dan tembakau menjadi andalan Surabaya. Sebagai pusat perdagangan, Surabaya menjadi kota dengan kemajuan pesat dan memiliki keberagaman budaya yang kaya. Namun, keberadaan kolonialisme juga membawa dampak buruk bagi perkembangan Kota Surabaya. Orang pribumi tidak diizinkan memiliki tanah dan pendidikan hanya terbuka untuk orang-orang Belanda atau keturunan Eropa.
Perjuangan Rakyat Surabaya
Pada masa kolonial, rakyat Surabaya juga melakukan perjuangan untuk memperjuangkan hak-haknya. Pada tanggal 10 November 1945, rakyat Surabaya berhasil melakukan perlawanan terhadap tentara Sekutu yang ingin merebut kembali kendali kota ini. Peristiwa heroik ini dikenal dengan nama Pertempuran Surabaya dan diabadikan dalam sejarah sebagai Hari Pahlawan Nasional.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Kota Surabaya terus mengalami perkembangan pesat. Pelabuhan Tanjung Perak menjadi salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia dan menjadi pusat logistik penting bagi ekonomi nasional. Surabaya juga menjadi kota dengan berbagai objek wisata bersejarah, seperti Monumen Kapal Selam, Museum Perjuangan Surabaya, dan Tugu Pahlawan.
Sekarang, Kota Surabaya telah menjadi salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 3 juta jiwa. Dengan sejarah yang panjang dan peninggalan bersejarah yang masih terjaga, Kota Surabaya menjadi destinasi wisata sejarah yang menarik dan sarat akan nilai-nilai sejarah.
Peran Kota Surabaya dalam Perjuangan Kemerdekaan
Kota Surabaya memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 10 November 1945, terjadi peristiwa heroik di Kota Surabaya yang dikenal dengan sebutan “pertempuran 10 November”. Peristiwa ini terjadi ketika pasukan Inggris yang hendak merebut kembali kendali Kota Surabaya disambut perlawanan sengit dari rakyat Surabaya yang dipimpin oleh para pejuang kemerdekaan.
Peristiwa ini menjadi awal dari perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaannya dari penjajahan, dan sejak itu Kota Surabaya dianggap sebagai kota pahlawan. Sejak saat itu, setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan nasional.
Peran Para Pejuang dalam Peristiwa 10 November
Para pejuang kemerdekaan yang memimpin perlawanan di Kota Surabaya pada tanggal 10 November 1945 adalah pahlawan-pahlawan nasional yang sangat dihormati. Beberapa di antaranya adalah:
Nama | Keterangan |
---|---|
Dr. Ir. Soekarno | Presiden pertama Indonesia |
Dr. (HC) KH. Ahmad Dahlan | Pendiri Muhammadiyah, organisasi Islam terbesar di Indonesia |
Ir. Soemitro Djojohadikusumo | Menteri Keuangan pertama Indonesia |
Raden Mas Soeprapto | Pejuang kemerdekaan dan pendiri Partai Sarekat Islam |
Para pejuang tersebut berhasil memimpin perlawanan rakyat Surabaya dengan taktik gerilya dan memenangkan pertempuran melawan pasukan Inggris yang lebih kuat secara militer. Walaupun kalah dalam pertempuran tersebut, peristiwa 10 November menjadi inspirasi bagi para pejuang kemerdekaan di seluruh Indonesia untuk terus berjuang hingga Indonesia merdeka.
Monumen Peringatan Pertempuran 10 November
Untuk mengenang peristiwa heroik tersebut, di Kota Surabaya dibangun sebuah monumen peringatan yang dikenal dengan nama Tugu Pahlawan. Monumen ini diresmikan pada tanggal 10 November 1952 dan menjadi simbol perjuangan rakyat Surabaya dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
Monumen Tugu Pahlawan memiliki bentuk yang unik, yakni berupa puncak lima bintang yang melambangkan Pancasila dan semboyan “bersatu teguh bercerai roboh” yang menggambarkan semangat persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan.
Peninggalan Bersejarah di Kota Surabaya
Kota Surabaya memiliki banyak peninggalan bersejarah, mulai dari bangunan bersejarah hingga museum dan monumen. Berikut adalah beberapa contoh peninggalan bersejarah yang dapat ditemukan di Kota Surabaya:
Bangunan Bersejarah
Nama | Lokasi | Deskripsi |
---|---|---|
Gedung Grahadi | Jalan Gubernur Suryo No. 15 | Merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang dibangun pada tahun 1682. Gedung ini dahulu merupakan kediaman resmi Gubernur Jenderal Hindia Belanda, dan saat ini digunakan sebagai tempat acara resmi Pemerintah Kota Surabaya. |
Masjid Cheng Ho | Jalan Gading No. 2 | Merupakan masjid bersejarah yang dibangun pada tahun 2001 dengan arsitektur khas Tiongkok. Masjid ini dibangun untuk menghormati Cheng Ho, seorang pelaut Tiongkok yang pernah singgah di Surabaya pada abad ke-15. |
Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria | Jalan Kayun No. 2 | Merupakan gereja katolik tertua di Surabaya yang dibangun pada tahun 1815. Gereja ini memiliki arsitektur yang indah dan menjadi salah satu ikon Kota Surabaya. |
Museum
- Museum Mpu Tantular, terletak di Jalan Taman Mayangkara No. 28. Museum ini menyimpan berbagai koleksi dari masa lalu Kota Surabaya, termasuk koleksi keramik Tiongkok dan benda-benda peninggalan Majapahit.
- Museum Perjuangan Surabaya, terletak di Jalan Diponegoro No. 151. Museum ini menggambarkan perjuangan rakyat Surabaya dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
Monumen
Nama | Lokasi | Deskripsi |
---|---|---|
Tugu Pahlawan | Jalan Pahlawan | Merupakan monumen peringatan bagi para pahlawan yang gugur dalam Pertempuran Surabaya tahun 1945. |
Monumen Kapal Selam | Jalan Pemuda | Merupakan monumen yang didedikasikan untuk mengenang jasa para awak kapal selam Indonesia pada masa perang kemerdekaan. |
Peninggalan-peninggalan bersejarah di Kota Surabaya merupakan bukti betapa kaya dan beragamnya sejarah dan budaya di kota ini. Pengunjung dapat merasakan langsung nuansa sejarah yang ada di Kota Surabaya dengan berkunjung ke peninggalan-peninggalan tersebut.
Perkembangan Kota Surabaya di Era Modern
Pada era modern, Kota Surabaya mengalami perkembangan yang pesat di berbagai sektor, seperti infrastruktur dan ekonomi. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat menjadi penyebab penting dalam perkembangan kota ini.
Salah satu pembangunan infrastruktur penting di Kota Surabaya adalah pembangunan Jembatan Suramadu yang menghubungkan antara Surabaya dan Madura. Jembatan ini menjadi salah satu jembatan terpanjang di dunia, dengan panjang mencapai 5.438 meter.
Tahun | Perkembangan |
---|---|
1995 | Dibangunnya Jembatan Suramadu |
2004 | Pembangunan Tunjungan Plaza 5, sebuah pusat perbelanjaan modern |
2006 | Pembukaan Tol Waru-Juanda |
2010 | Pembukaan Bandara Internasional Juanda Baru |
Pada sektor ekonomi, Kota Surabaya juga menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan ekonomi yang positif di Indonesia. Banyak perusahaan besar yang beroperasi di Kota Surabaya, termasuk perusahaan manufaktur dan sektor jasa.
Perkembangan ekonomi di Kota Surabaya juga terlihat dari pertumbuhan perekonomian daerah (PDRB) yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2019, PDRB Kota Surabaya mencapai angka sekitar 346 triliun rupiah, dengan kontribusi sektor jasa menjadi yang terbesar.
Infrastruktur Pendukung Era Modern
Untuk mendukung perkembangan kota yang pesat di era modern, Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan berbagai pembangunan infrastruktur yang meliputi jaringan jalan tol, perluasan aksesibilitas transportasi umum, dan pengembangan pelabuhan.
Salah satu pembangunan penting di bidang transportasi adalah pembangunan terminal baru di Bandara Internasional Juanda. Terminal baru ini memiliki kapasitas lebih besar dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern untuk memudahkan penumpang.
“Pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat ekonomi daerah.”
Keberagaman Budaya di Kota Surabaya
Kota Surabaya merupakan kota yang kaya akan keberagaman budaya. Terletak di Jawa Timur, Kota Surabaya memiliki pengaruh budaya yang kental dari budaya Jawa, Tionghoa, Madura, dan Arab.
Budaya Jawa sangat kental terlihat di Kota Surabaya, terutama dalam adat-istiadat dan kebiasaan sehari-hari. Salah satu budaya Jawa yang masih dilestarikan di Kota Surabaya adalah tarian remo, yang biasanya diiringi oleh musik gamelan. Tarian ini biasanya dipentaskan saat perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia atau pada perayaan tradisional tertentu.
Budaya Tionghoa juga sangat berpengaruh di Kota Surabaya. Salah satu ikon Tionghoa yang terkenal adalah kelenteng Hong Tiek Hian. Kelenteng yang terletak di Jalan Karet ini menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi umat Konghucu. Di samping itu, Kota Surabaya juga mempunyai banyak kuliner khas Tionghoa, seperti bakso cuanki, lontong balap, dan mie tarempa yang bisa ditemukan dengan mudah di pedagang-pedagang kaki lima.
Budaya Madura, terutama dalam hal bahasa dan kuliner, juga turut memperkaya keberagaman budaya di Kota Surabaya. Bahasa Madura dapat dengan mudah didengar di pasar-pasar tradisional dan pusat perbelanjaan di Kota Surabaya. Sementara itu, kuliner khas Madura seperti sate kuda, soto Madura, dan nasi bebek Madura juga menjadi primadona di Kota Surabaya.
Budaya Arab juga menjadi salah satu budaya yang terlihat di Kota Surabaya. Salah satu tempat yang paling terkenal adalah Masjid Ampel yang merupakan pusat kegiatan umat Muslim di Kota Surabaya. Di samping itu, Kota Surabaya juga mempunyai banyak kuliner khas Arab seperti kebab, falafel, dan shawarma yang bisa ditemukan dengan mudah di pusat kota.
Dengan keberagaman budaya yang dimiliki, Kota Surabaya menjadi kota yang menarik untuk dikunjungi dan dieksplorasi. Pengunjung bisa merasakan berbagai pengalaman baru dengan mengeksplorasi kekayaan budaya yang ada di Kota Surabaya.
Kesimpulan
Dari penelusuran sejarah Kota Surabaya, dapat disimpulkan betapa pentingnya pemahaman akan masa lalu untuk memahami identitas dan perkembangan kota ini. Terletak di wilayah yang strategis dan dilalui oleh sungai besar, Kota Surabaya telah menjadi pusat perdagangan sejak zaman dahulu kala. Pemukiman awal di kawasan ini bermunculan dan memberikan kontribusi penting dalam pembentukan identitas kota.
Pada masa kolonial, Kota Surabaya semakin berkembang dan menjadi pusat perdagangan yang penting. Pelabuhan Surabaya menjadi salah satu yang terbesar di Asia dan mendorong pertumbuhan ekonomi kota. Pada masa kemerdekaan, Kota Surabaya berperan penting dalam perjuangan mengusir penjajah dari Indonesia. Peristiwa 10 November 1945 yang terkenal merupakan bukti semangat perlawanan rakyat Surabaya.
Di era modern, Kota Surabaya terus berkembang dan memperbaiki infrastruktur demi kemajuan yang lebih baik. Dalam hal budaya, Kota Surabaya memiliki keberagaman yang kaya, mencakup berbagai budaya seperti Jawa, Tionghoa, Madura, dan Arab. Peninggalan bersejarah seperti bangunan bersejarah, museum, dan monumen turut menghiasi kota ini.
Dalam kesimpulannya, pemahaman akan sejarah Kota Surabaya akan membantu kita memahami perkembangan kota ini dari masa ke masa. Dengan begitu, kita dapat lebih menghargai identitas kota dan memperkirakan arah perkembangan kota yang lebih baik di masa depan.***