Ilustrasi Kerajaan Tarumanegara |
SejarahID.com – Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan kuno yang pernah berdiri di wilayah Indonesia. Mereka berhasil bertahan dan berkembang melalui cara mereka mencari nafkah.
Adapun cara mereka mencari nafkah didasarkan pada sistem pertanian dan perdagangan. Pertanian menjadi mata pencaharian utama mereka. Mereka memanfaatkan lahan di sekitar Sungai Citarum dan Sungai Brantas untuk bercocok tanam. Selain itu, mereka juga mengandalkan perdagangan sebagai sumber penghasilan.
Masyarakat di Kerajaan Tarumanegara memiliki keahlian dalam membuat kerajinan tangan, seperti membuat perhiasan dan ukiran kayu. Industri kerajinan tersebut juga turut berperan dalam mata pencaharian mereka.
Dalam bagian berikutnya, kita akan membahas sejarah dan latar belakang dari Kerajaan Tarumanegara. Mari simak bersama-sama.
Sejarah dan Latar Belakang Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara adalah sebuah kerajaan kuno yang pernah berkuasa di wilayah Indonesia pada abad ke-4 hingga abad ke-7 Masehi. Kerajaan ini terletak di daerah yang sekarang dikenal sebagai Bogor, Jawa Barat.
Didirikan oleh seorang raja bernama Purnawarman, Kerajaan Tarumanegara berdiri pada sekitar tahun 358 Masehi. Kerajaan ini merupakan kerajaan Hindu-Buddha, seperti kebanyakan kerajaan di Indonesia pada masa itu. Menurut catatan sejarah, kerajaan ini memiliki hubungan perdagangan dengan kerajaan Cina dan India.
Selain itu, Kerajaan Tarumanegara juga merupakan salah satu kerajaan yang paling maju pada masanya dalam hal teknologi irigasi pertanian. Teknologi irigasi yang mereka gunakan membuat mereka berhasil mengembangkan pertanian yang efisien dan berkelanjutan.
Latar Belakang Kerajaan Tarumanegara
Wilayah yang dikuasai oleh Kerajaan Tarumanegara pada awalnya adalah daerah yang sekarang dikenal sebagai Bogor, Jawa Barat. Namun, kerajaan ini kemudian berhasil memperluas wilayah ke sekitarnya.
Keberadaan Kerajaan Tarumanegara juga dipengaruhi oleh faktor geografis. Wilayah Bogor yang memiliki sungai-sungai besar memudahkan mereka untuk mengembangkan teknologi pertanian dan perdagangan melalui jalur air. Selain itu, wilayah ini juga strategis dalam melakukan perdagangan dengan kerajaan-kerajaan tetangga seperti Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran.
Dalam sejarahnya, Kerajaan Tarumanegara juga pernah mengalami masa kejayaannya. Pada masa pemerintahan raja Purnawarman, kerajaan ini berhasil menguasai wilayah yang sangat luas dan memiliki banyak sekali perbendaharaan.
Sistem Pertanian dan Perdagangan dalam Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara mengandalkan sistem pertanian dan perdagangan sebagai sumber utama mata pencaharian mereka. Pertanian menjadi aktivitas utama dalam ekonomi kerajaan ini dengan menghasilkan beras, kacang-kacangan, dan sayuran. Wilayah Kerajaan Tarumanegara yang subur, seperti Citarum dan Cimanuk, membuat produksi pertanian menjadi meningkat dan bahkan meluas hingga ke pedalaman hutan.
Selain itu, Kerajaan Tarumanegara juga melakukan perdagangan dengan kerajaan-kerajaan di sekitarnya melalui jalur sungai dan laut. Jalur Sungai Citarum dan Cimanuk menjadi jalur perdagangan penting, sementara pelabuhan Sunda dan Banten digunakan untuk perdagangan melalui laut. Berkat sistem perdagangan yang efektif, Kerajaan Tarumanegara berhasil memperluas wilayahnya hingga ke daerah Sumatera dan Kalimantan.
Sistem pertanian dan perdagangan dalam Kerajaan Tarumanegara sangat bergantung pada upaya kolaborasi para petani dan pedagang. Keterampilan di bidang pertanian dan industri kerajinan juga dibutuhkan untuk memastikan keberhasilan sistem ekonomi kerajaan. Hasil produksi pertanian dan kerajinan kemudian dijual atau ditukar dengan bahan yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti garam, besi, dan kuda.
Dalam kerajaan ini, sistem perdagangan juga melibatkan penggunaan uang logam. Uang logam tersebut dikenal sebagai Koin Tarumanegara yang pertama kali dicetak pada masa pemerintahan Raja Purnawarman. Koin-koin tersebut digunakan sebagai alat pembayaran dalam perdagangan, yang membantu mendorong pertumbuhan ekonomi kerajaan.
Sumber Daya Alam yang Mendukung Mata Pencaharian
Sumber daya alam yang melimpah, seperti hutan, tanah subur, dan sungai, memungkinkan Kerajaan Tarumanegara untuk menjalankan sistem pertanian dan perdagangan dengan baik. Wilayah Kerajaan Tarumanegara memiliki sumber daya air yang melimpah seperti sungai, danau dan mata air yang sangat mendukung sistem pertanian dan perdagangan. Adanya sungai Citarum yang mengalir di sepanjang kerajaan ini sangat membantu dalam transportasi barang dan logistik.
Bahan-bahan mentah, seperti kayu, rotan, dan kulit hewan, juga tersedia dalam jumlah yang cukup untuk digunakan dalam industri kerajinan. Hasil kerajinan seperti keranjang, anyaman, dan kain tenun kemudian dijual atau ditukar dengan bahan makanan atau barang lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat.
- Sistem Pertanian Kerajaan Tarumanegara: pertanian menjadi aktivitas utama dalam ekonomi kerajaan ini dengan menghasilkan beras, kacang-kacangan, dan sayuran.
- Sistem Perdagangan Kerajaan Tarumanegara: Kerajaan Tarumanegara melakukan perdagangan dengan kerajaan-kerajaan di sekitarnya melalui jalur sungai dan laut.
Industri Kerajinan di Kerajaan Tarumanegara
Kerajinan tangan adalah salah satu mata pencaharian utama di Kerajaan Tarumanegara. Masyarakat kerajaan ini dikenal sangat mahir dalam membuat berbagai macam kerajinan. Industri kerajinan mulai berkembang pada masa pemerintahan raja-raja Tarumanegara yang terkenal pandai berdagang dan mengelola sumber daya alam.
Salah satu kerajinan terkenal dari Kerajaan Tarumanegara adalah ukiran kayu. Ukiran kayu digunakan untuk menghias bangunan, perabot rumah tangga, dan perlengkapan upacara adat. Selain itu, kerajinan anyaman juga populer. Masyarakat Tarumanegara membuat anyaman dari rotan, daun pandan, dan serat alam lainnya. Barang-barang anyaman ini digunakan sehari-hari, seperti keranjang, tempat penyimpan makanan, dan tikar.
Jenis-Jenis Kerajinan di Kerajaan Tarumanegara
- Kerajinan Ukir Kayu
- Kerajinan Anyaman
- Kerajinan Logam
- Kerajinan Batu
- Kerajinan Kulit
- Kerajinan Tekstil
Kerajinan logam, seperti perhiasan dan senjata, juga menjadi komoditas ekspor dari Kerajaan Tarumanegara. Selain itu, kerajinan batu dan kulit juga berkembang dengan baik. Banyak kerajinan batu seperti arca dan benda-benda keagamaan dibuat selama masa pemerintahan raja-raja Tarumanegara. Sedangkan kerajinan kulit digunakan sebagai bahan untuk membuat barang-barang seperti tas, sandal, dan topi.
Industri kerajinan di Kerajaan Tarumanegara memberikan kontribusi besar bagi perekonomian kerajaan. Masyarakat kerajaan sangat menghargai dan mengembangkan kemampuan mereka dalam membuat kerajinan. Industri kerajinan menjadi salah satu sumber penghasilan yang penting dan memainkan peran yang krusial dalam menjaga stabilitas ekonomi kerajaan.
Dalam kesimpulan, industri kerajinan adalah mata pencaharian yang sangat penting bagi Kerajaan Tarumanegara. Berbagai macam kerajinan, seperti ukir kayu, anyaman, logam, batu, kulit, dan tekstil, menjadi penghasilan utama masyarakat kerajaan. Industri kerajinan memberikan kontribusi besar bagi perkembangan ekonomi kerajaan dan menjadi ciri khas dari kerajaan ini.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa mata pencaharian utama Kerajaan Tarumanegara adalah pertanian dan perdagangan. Dalam upaya untuk mencari nafkah, kerajaan ini mengandalkan hasil bumi seperti padi dan garam yang dihasilkan dari lahan-lahan yang subur di sekitar Citarum. Selain itu, Kerajaan Tarumanegara juga terkenal sebagai pusat perdagangan dan kerajinan, menghasilkan barang-barang seperti kain, perhiasan, dan patung-patung yang dapat diperjualbelikan dengan kerajaan lainnya di wilayah Nusantara.
Melalui cara ini, Kerajaan Tarumanegara berhasil mengembangkan perekonomian mereka dan memperluas pengaruh mereka di wilayah Indonesia. Namun, faktor-faktor seperti konflik internal dan tekanan dari kerajaan lainnya akhirnya menyebabkan kejatuhan Kerajaan Tarumanegara pada abad ke-7 Masehi.***