Sejarah Kerajaan Majapahit Lengkap: Tahun Berdiri, Candi, Daftar Raja-Raja, Letak, Prasasti, dan Penyebab Runtuhnya

Kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan paling agung dalam sejarah Nusantara, menandai masa kejayaan seni, budaya, dan penaklukan wilayah yang memukau.
Candi Tikus (Google Maps/windodolandolan)
SejarahID.com – Kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan paling agung dalam sejarah Nusantara, menandai masa kejayaan seni, budaya, dan penaklukan wilayah yang memukau. Artikel ini memberikan gambaran lengkap mengenai sejarah, prasasti-prasasti penting, daftar raja-raja, dan letak wilayah kerajaan.

Tahun Berdiri dan Letak Wilayah

Kerajaan Majapahit didirikan pada tahun 1293 oleh Raden Wijaya, yang memerintah sebagai Kertarajasa Jayawardhana. Pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit berlokasi di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Namun, wilayah kekuasaannya meliputi sebagian besar Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan wilayah-wilayah lain di Nusantara.

Daftar Raja-Raja Kerajaan Majapahit

Berikut adalah daftar raja-raja yang memerintah dalam sejarah Kerajaan Majapahit:
1. Raden Wijaya (1293-1309): Raden Wijaya, yang juga dikenal sebagai Kertarajasa Jayawardhana, adalah pendiri Kerajaan Majapahit.
2. Jayanagara (1309-1328): Raja Jayanagara juga dikenal sebagai “Kala Gemet” dan memerintah selama periode yang penuh tantangan.
3. Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328-1350): Ratu Tribhuwana Wijayatunggadewi adalah putri Raden Wijaya dan memilih Gajah Mada sebagai mahapatih, yang mengucapkan Sumpah Amukti Palapa.
4. Hayam Wuruk (1350-1389): Hayam Wuruk, atau dikenal sebagai Sri Rajasanagara, memimpin Kerajaan Majapahit ke masa kejayaannya dengan dukungan Gajah Mada.
5. Wikramawardhana (1389-1429): Raja Wikramawardhana memerintah wilayah timur Kerajaan Majapahit dan menggunakan nama Brawijaya sebagai penghormatan kepada pendiri kerajaan, Raden Wijaya.
6. Suhita (1429-1447): Ratu Suhita membuka harapan baru untuk Majapahit dengan menghidupkan kearifan lokal yang telah terabaikan.
7. Kertawijaya (1447-1451): Kertawijaya, adik perempuan Ratu Suhita, memerintah sebagai Brawijaya I.
8. Rajasawardhana (1451-1453): Raja Rajasawardhana memerintah sebagai Brawijaya II.
9. Purwawisesa (1456-1466): Raja Purwawisesa memerintah sebagai Brawijaya III.
10. Bhre Pandansalas (1466-1468): Raja Bhre Pandansalas memerintah sebagai Brawijaya IV.
11. Bhre Kertabumi (1468-1478): Raja Bhre Kertabumi memerintah sebagai Brawijaya V dan diyakini sebagai raja terakhir Majapahit.
12. Girindrawardhana (1478-1498): Raja Girindrawardhana memerintah sebagai Brawijaya VI sebelum digulingkan oleh Patih Udara.
13. Patih Udara (1498-1518): Patih Udara memerintah setelah menggulingkan Girindrawardhana dan mengakhiri riwayat Kerajaan Majapahit.

Daftar Candi Majapahit

Candi Jago: Candi ini terletak di Desa Tumpang, Malang, Jawa Timur. Candi Jago memiliki arsitektur yang mirip dengan candi-candi di Majapahit dan diperkirakan dibangun pada abad ke-13.
Candi Kidal: Candi Kidal adalah candi Hindu yang terletak di Desa Kidal, Malang, Jawa Timur. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-13 dan memiliki relief-relief yang menggambarkan kisah epik Hindu.
Candi Singosari: Terletak di Desa Candirejo, Malang, Jawa Timur, Candi Singosari adalah candi peninggalan Dinasti Singosari, yang mendahului Kerajaan Majapahit. Candi ini memiliki arsitektur yang mencerminkan pengaruh Hindu-Buddha.
Candi Sumberawan: Terletak di Sumberawan, Malang, Jawa Timur, candi ini juga memiliki pengaruh Hindu-Buddha dalam arsitekturnya. Candi Sumberawan adalah salah satu contoh perpaduan agama di masa Majapahit.
Candi Badut: Candi Badut adalah candi Buddha yang terletak di Desa Badut, Malang, Jawa Timur. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-14 dan memiliki arsitektur khas Majapahit.
Candi Penataran: Candi Penataran adalah salah satu candi terbesar di Jawa Timur dan terletak di Blitar. Candi ini merupakan salah satu contoh monumen agama Majapahit yang megah. Candi Penataran memiliki arsitektur yang mengesankan dan banyak relief yang menggambarkan cerita-cerita agama.
Candi Sukuh: Terletak di Desa Berjo, Karanganyar, Jawa Tengah, Candi Sukuh memiliki arsitektur yang unik dan sering dianggap sebagai contoh agama sinkretis yang mencampurkan unsur-unsur Hindu dan Jawa kuno.
Candi Cetho: Candi Cetho adalah candi Hindu yang terletak di Dusun Cetho, Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini memiliki arsitektur yang mirip dengan candi-candi Majapahit.

Prasasti Majapahit: Catatan Sejarah dan Peninggalan Budaya

Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia, dan banyak prasasti bersejarah yang memberikan wawasan tentang peradaban dan peristiwa dalam kerajaan ini. Berikut beberapa prasasti penting dari Kerajaan Majapahit:
Prasasti Wurare (1289 M): Prasasti ini mencatat peristiwa bersejarah dimana seorang brahmana bernama Aryya Bharad membagi tanah Jawa menjadi dua bagian, menghindari konflik antara dua raja, Kerajaan Panjalu dan Janggala.
Prasasti Kudadu (1294 M): Prasasti ini mencatat bagaimana Raden Wijaya dibantu oleh Rama Kudadu dalam melarikan diri dari ancaman Jayakatwang, yang telah membunuh Raja Kertanegara. Prasasti ini juga mengungkapkan bahwa daerah Kudadu diangkat menjadi daerah istimewa karena telah melindungi rajanya.
Prasasti Sukamerta (1296 M): Prasasti ini mencatat peristiwa pernikahan Raden Wijaya dengan empat putri Kertanegara. Selain itu, prasasti ini juga mencatat penobatan Jayanegara, putra mahkota Raden Wijaya, sebagai raja muda di Daha pada tahun 1295 M.
Prasasti Canggu: Prasasti ini mencakup peraturan mengenai jalur lintasan di sekitar Sungai Bengawan Solo dan Sungai Brantas, mencerminkan aspek administratif dan infrastruktur Kerajaan Majapahit.
Prasasti Balawi (1305 M): Meskipun prasasti ini tidak mengungkapkan cerita yang jelas, itu merupakan bukti dari peradaban Majapahit. Prasasti ini ditemukan di Desa Balawi, Lamongan, Jawa Timur.
Prasasti Parung (1350 M): Prasasti ini mengandung peraturan yang mengharuskan pengadilan mempertimbangkan secara matang sebelum memberikan keputusan.
Ini adalah beberapa prasasti yang memberikan wawasan tentang sejarah, budaya, dan administrasi Kerajaan Majapahit. Prasasti-prasasti ini merupakan bukti penting dari warisan sejarah dan budaya yang luar biasa dari kerajaan ini.

Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit

Keruntuhan Kerajaan Majapahit terjadi setelah masa kejayaan di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Masa pemerintahan selanjutnya gagal menjaga stabilitas dan kekuatan kerajaan. Pemberontakan internal dan pelemahan hubungan dengan wilayah-wilayah taklukan mengakibatkan keruntuhan Majapahit.
Pada tahun 1478, Kesultanan Demak muncul dan mengambil alih wilayah-wilayah yang dulunya tunduk kepada Kerajaan Majapahit. Pada tahun 1527, Kerajaan Majapahit benar-benar runtuh akibat serangan Kesultanan Demak di bawah pimpinan Sultan Trenggana.
Keruntuhan Kerajaan Majapahit menandai akhir dari era kejayaan sejarah Nusantara yang luar biasa ini.
Meskipun begitu, kerajaan Majapahit tetap menjadi salah satu kerajaan paling bersejarah dan berpengaruh di Nusantara, dan peninggalannya terus dijaga sebagai warisan budaya Indonesia.***