Sejarah Kerajaan Pajang Lengkap: Tahun Berdiri, Daftar Raja-Raja, Candi, Prasasti, dan Penyebab Runtuhnya

Sejarah Kerajaan Pajang Lengkap: Tahun Berdiri, Daftar Raja-Raja, Candi, Prasasti, dan Penyebab Runtuhnya
Candi Peninggalan Kerajaan Pajang
SejarahID.com – Kerajaan Pajang adalah salah satu entitas sejarah yang penting dalam perkembangan Indonesia, terutama di wilayah Jawa Tengah. Ini adalah masa di mana kerajaan Hindu-Buddha Majapahit telah runtuh, dan sejarah baru sedang ditulis oleh para penguasa Pajang. Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang Kerajaan Pajang, termasuk tahun berdiri, daftar raja-raja, candi-candi terkenal, prasasti-prasasti, dan akhirnya penyebab keruntuhan kerajaan ini.

Tahun Berdiri dan Pendiri Kerajaan Pajang

Kerajaan Pajang didirikan pada tahun 1568 oleh Raden Patah, seorang pangeran yang sebelumnya merupakan bagian dari Kerajaan Majapahit. Pendirian Pajang terjadi sebagai respons terhadap runtuhnya Kerajaan Majapahit yang merupakan kerajaan Hindu-Buddha terbesar di wilayah ini. Raden Patah kemudian menjadi Sultan pertama Pajang dan mendirikan dinasti yang akan memerintah kerajaan ini.

Daftar Lengkap Raja-Raja Pajang

Kerajaan Pajang memiliki beberapa raja yang memerintah sepanjang sejarahnya. Berikut adalah daftar lengkap raja-raja Kerajaan Pajang beserta periode pemerintahan mereka:
Raden Patah (1568-1576): Raden Patah adalah pendiri Kerajaan Pajang. Ia adalah seorang pangeran dari Majapahit yang memisahkan diri untuk mendirikan kerajaan baru. Pemerintahannya adalah tahap awal dalam sejarah Pajang.
Sultan Hadiwijaya (1576-1587): Sultan Hadiwijaya adalah putra Raden Patah dan menjadi Sultan kedua Pajang. Ia menggantikan ayahnya setelah kematiannya dan memerintah selama 11 tahun.
Sultan Trenggana (1587-1598): Sultan Trenggana, juga dikenal sebagai Sultan Jaka Tingkir, adalah penguasa ketiga Pajang. Pemerintahannya dikenal karena konflik internal dan eksternal, terutama melawan Kesultanan Demak.
Sultan Purbaya (1598-1561): Sultan Purbaya adalah putra Sultan Trenggana dan menjadi Sultan keempat Pajang. Pemerintahannya mencakup periode transisi yang penting.
Sultan Arya Pangiri (1561-1613): Sultan Arya Pangiri adalah penguasa terakhir Pajang. Pemerintahannya mencapai akhir yang menandai runtuhnya Pajang dan munculnya Kesultanan Mataram.
Daftar raja-raja ini mencerminkan periode penting dalam sejarah Kerajaan Pajang. Masing-masing dari mereka memiliki peran khusus dalam perkembangan dan akhir dari kerajaan ini.

Candi-Candi Terkenal Pajang

Kerajaan Pajang dikenal lebih karena peristiwa sejarahnya daripada candi-candi, tetapi beberapa situs bersejarah yang terkait dengan periode ini termasuk:
Candi Selogriyo: Candi ini terletak dekat Magelang, Jawa Tengah, dan merupakan situs Hindu yang menunjukkan pengaruh Hindu di wilayah ini selama masa Pajang.
Candi Sukuh: Candi ini adalah situs misterius yang memiliki elemen-elemen Hindu dan Jawa Tengah yang khas. Meskipun tanggal pastinya diperdebatkan, banyak yang mengaitkannya dengan Kerajaan Pajang.

Prasasti-Prasasti Pajang

Kerajaan Pajang mungkin tidak menghasilkan banyak prasasti seperti kerajaan Hindu-Buddha sebelumnya, tetapi beberapa dokumen sejarah penting yang masih ada mencakup:
Prasasti Batutulis: Prasasti ini ditemukan di wilayah Bogor dan mencatat aktivitas religius dan sosial masyarakat Pajang. Ini memberikan gambaran tentang sistem peraturan sosial pada masa itu.
Prasasti Tapal Kuda: Prasasti ini adalah sumber penting yang mencatat peristiwa sejarah dan penyebab penyusunan hukum yang terkait dengan pemerintahan Pajang.

Penyebab Runtuhnya Kerajaan Pajang

Kerajaan Pajang mengalami berbagai tantangan selama periode pemerintahannya. Salah satu penyebab utama keruntuhan Pajang adalah terjadinya konflik internal dan eksternal. Sultan Trenggana menghadapi perseteruan dengan Kesultanan Demak dan Kesultanan Mataram, yang akhirnya mengakibatkan keruntuhan Pajang.
Sejarah Kerajaan Pajang adalah periode penting dalam perkembangan Indonesia, yang mencerminkan peralihan dari Kerajaan Majapahit yang runtuh. Keruntuhan Pajang membuka jalan bagi munculnya Kesultanan Mataram yang akan memainkan peran penting dalam sejarah pulau Jawa. Meskipun tidak memiliki banyak candi-candi seperti kerajaan sebelumnya, sejarah Pajang diabadikan dalam prasasti-prasasti dan catatan-catatan sejarah yang bertahan hingga hari ini.***